Apabila seorang duduk sedangkan ia bertumpu dengan tangan kirinya maka ini termasuk posisi duduk yang terlarang dalam islam.
Dari Syarid Bin Suwaid Rahimahullah berkata :
مَرَّ بِى رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- وَأَنَا جَالِسٌ هَكَذَا وَقَدْ وَضَعْتُ يَدِىَ الْيُسْرَى خَلْفَ ظَهْرِى وَاتَّكَأْتُ عَلَى أَلْيَةِ يَدِى فَقَالَ : أَتَقْعُدُ قِعْدَةَ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ
“Rasulullah ﷺ pernah melewatiku sedangkan aku dalam posisi duduk begini, sungguh aku meletakkan tangan kiriku dibelakang punggung lalu aku bertumpu dengan (alyah)[1] tanganku. Maka beliau berkata : “Apakah kau duduk dengan posisi duduk orang-orang yang dimurkai (Yahudi).” [2]
Hadits tersebut sangat jelas sekali menyebutkan posisi duduk seperti itu adalah posisi duduk orang-orang yang dimurkai Allah Ta’ala sehingga wajib kaum muslimin menjauhkan diri dari hal-hal yang membuat kemurkaan disisi Allah Ta’ala. Perbuatan ini juga menunjukkan bahwa posisi duduk seperti ini sangat keras larangannya karena diserupakan seperti Yahudi (tasyabbuh bil yahudi), karena kalimat (الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ) sebagaimana disebutkan pula dalam surat Al-Fatihah dengan tafsiran para ulama mereka yang dimaksud adalah kaum yahudi.
Ath-Thibiy Rahimahullah berkata :
وَالْمُرَاد بِالْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ الْيَهُود
“Dan yang dimaksud dengan Al-Maghduub ‘Alaihim adalah Yahudi.” [1]
Hendaknya seorang yang ingin duduk bertumpu dengan tangannya maka gunakanlah tangan kanannya agar tidak termasuk dalam larangan hadits dan tidak menyerupai duduk orang-orang yang dimurkai, atau boleh seorang duduk dengan bertumpu kebelakang pada kedua tangannya sekaligus, karena yang terlarang dalam hadits adalah duduk bertumpu kebelakang dengan tangan kiri saja.

Syaikh Ibnu Al-Utsaimin Rahimahullah berkata :
ﻭﻻ ﻳﻜﺮﻩ ﻣﻦ اﻟﺠﻠﻮﺱ ﺇﻻ ﻣﺎ ﻭﺻﻔﻪ اﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺑﺄﻧﻪ ﻗﻌﺪﺓ اﻟﻤﻐﻀﻮﺏ ﻋﻠﻴﻬﻢ ﺑﺄﻥ ﻳﺠﻌﻞ ﻳﺪﻩ اﻟﻴﺴﺮﻯ ﻣﻦ ﺧﻠﻒ ﻇﻬﺮﻩ ﻭﻳﺠﻌﻞ ﺑﻄﻦ اﻟﻜﻒ ﻋﻠﻰ اﻷﺭﺽ ﻭﻳﺘﻜﺊ ﻋﻠﻴﻬﺎ ﻓﺈﻥ ﻫﺬﻩ اﻟﻘﻌﺪﺓ ﻭﺻﻔﻬﺎ اﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﻋﻠﻰ ﺁﻟﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺑﺄﻧﻬﺎ ﻗﻌﺪﺓ اﻟﻤﻐﻀﻮﺏ ﻋﻠﻴﻬﻢ ﺃﻣﺎ ﻭﺿﻊ اﻟﻴﺪﻳﻦ ﻛﻠﺘﻴﻬﻤﺎ ﻣﻦ ﻭﺭاء ﻇﻬﺮﻩ ﻭاﺗﻜﺄ ﻋﻠﻴﻬﻤﺎ ﻓﻼ ﺑﺄﺱ ﻭﻟﻮ ﻭﺿﻊ اﻟﻴﺪ اﻟﻴﻤﻨﻰ ﻓﻼ ﺑﺄﺱ ﺇﻧﻤﺎ اﻟﺘﻲ ﻭﺻﻔﻬﺎ اﻟﻨﺒﻲ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺼﻼﺓ ﻭاﻟﺴﻼﻡ ﺑﺄﻧﻬﺎ ﻗﻌﺪﺓ اﻟﻤﻐﻀﻮﺏ ﻋﻠﻴﻬﻢ ﺃﻥ ﻳﺠﻌﻞ اﻟﻴﺪ اﻟﻴﺴﺮﻯ ﻣﻦ ﺧﻠﻒ ﻇﻬﺮﻩ ﻭﻳﺠﻌﻞ ﺑﺎﻃﻨﻬﺎ ﺃﻱ ﺃﻟﻴﺘﻬﺎ ﻋﻠﻰ اﻷﺭﺽ ﻭﻳﺘﻜﺊ ﻋﻠﻴﻬﺎ ﻓﻬﺬﻩ ﻫﻲ اﻟﺘﻲ ﻭﺻﻔﻬﺎ اﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺑﺄﻧﻬﺎ ﻗﻌﺪﺓ اﻟﻤﻐﻀﻮﺏ ﻋﻠﻴﻬﻢ
“Tidak dibenci posisi duduk kecuali apa yang telah disifati Nabi ﷺ bahwa itu duduk orang-orang yang dimurkai dengan menjadikan tangan kirinya dibelakang punggung serta telapak tangan di tanah lalu bertumpu padanya. Cara duduk inilah yang dimaksud Nabi ﷺ seperti duduk orang-orang yang dimurkai. Adapun meletakkan kedua telapak tangan dibelakang punggungnya lalu bertumpu pada keduanya maka tidaklah terlarang, atau sekiranya meletakkan tangan kanannya maka tidaklah terlarang. Apa yang dimaksud Nabi ﷺ dengan duduk orang-orang yang dimurkai adalah dengan menjadikan tangan kiri dibelakang punggung dan meletakkan telapak tangan kiri di tanah sebagai tumpuan maka duduk inilah yang dimaksud Nabi ﷺ sebagai duduknya orang-orang yang dimurkai.” [1]
[1] ( أَلْيَةِ يَدِى ) adalah bagian telapak tangan yang dekat ibu jari atau dekat jempol.
[2] HR. Abu Dawud 4848, Ahmad 19472
[3] Aunul Ma’bud 13/135
[4] Syarh Riyadhu Ash-Shalihin 4/343